Sabtu, 28 Januari 2012

proposal tugas akhir

PROPOSAL TUGAS AKHIR
1) Format Kertas dan Margin
Kertas berukuran kuarto dengan margin kiri 4 cm, margin atas, bawah dan kanan 3
cm.
2) Penulisan
Laporan yang ditulis dengan komputer dengan font Times New Roman 12, spasi 1,5
. Listing program komputer ditulis dengan font Courier New 10 atau non
proportional font dan berspasi 1, Jika memungkinkan satu halaman dibagi dua kolom
untuk menghemat kertas. Huruf miring (italic) digunakan untuk istilah asing yang
belum umum, huruf tebal (bold) untuk menegaskan istilah tertentu dan untuk
menuliskan judul, bab dan sub bab.
3) Isi Proposal
Proposal tersusun atas :
a) Cover; berwarna biru muda, soft cover buffallo paper, berisi berturut – turut dari
atas;
‘judul rencana Tugas Akhir’
PROPOSAL TUGAS AKHIR
‘Lambang undip’
OLEH
‘nama’
‘nim’
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
‘tahun’
b) Halaman Judul; bagian dalam setelah cover, isi sama dengan cover.
c) Halaman Persetujuan; halaman ini menjelaskan persetujuan pembimbing atas
proposal Tugas Akhir yang telah dibuat.
d) Abstrak; berisi penjelasan secara singkat tentang latar belakang, tinjauan pustaka,
sasaran, metodologi dan hipotesis yang diharapkan dalam Tugas Akhir yang akan
dibuat.
4) Sistematika Proposal Tugas Akhir
a) Bidang Ilmu Elektro
Sebutkan konsentrasi Tugas Akhir; Teknik Enersi Listrik, Teknik Komputer dan
Informatika, Teknik Elektronika dan Telekomunikasi , Teknik Kontrol.
b) Latar Belakang
Uraikan singkat tentang tugas akhir yang akan dibuat, dijelaskan lebih mendetail
daripada abstrak. Disini dikemukakan apakah merupakan studi literatur,
membuat perangkat keras, membuat perangkat lunak atau mengadakan penelitian
dibidang teknik elektro. Tulislah Tugas Akhir dilakukan, untuk mengungkapkan
suatu gejala\konsep\dugaan, membuat prototype atau menerapkannya untuk
suatu tujuan tertentu. Kemukakan hal – hal yang mendorong atau argumentasi
pentingnya dibuatnya Tugas Akhir dengan topik ini. Kemukakan hal – hal yang
dapat memberikan andil dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, industri,
kelembagaan, ekonomi dll. Rumuskan dengan jelas permasalahan yang ingin
diketahui lewat Tugas Akhir. Uraikan pendekatan dan konsep untuk menjawab
masalah yang diteliti, hipotesis yang akan diuji atau dugaan yang akan
dibuktikan . Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan definisi, asumsi dan
lingkup yang menjadi batasan penilitian.
c) Tinjauan Pustaka
Uraikan dengan jelas kajian pustaka yang menimbulkan gagasan dan mendasari
tugas akhir yang akan dibuat. Tinjauan pustaka merupakan teori, temuan dan
bahan penilitian lain yang diperoleh dari acuan yang dijadikan landasan untuk
melakukan tugas akhir yang akan dibuat. Tinjauan pustaka mengacu pada daftar
pustaka, usahakan pustaka terbaru, relevan dan asli, misalnya text book, jurnal
ilmiah, internet.
d) Metoda penelitian
Uraikan metode yang digunakan dalam penelitian secara rinci, uraian dapat
mengikuti variabel dalam penelitian, model ayng digunakan, rancangan
penelitian, teknik pengukuran dan analisis data, cara penafsiran dan pengukuran
hasil penelitian, pendekatan yang digunakan, analisis informasi dan penyimpulan
penelitian.
e) Jadual Pelaksanaan
Buatlah diagram waktu mengenai pelaksanaan Tugas Akhir, misalnya berisi;
persiapan, studi literatur, pembuatan TA, perancangan, uji coba, pembuatan
kesimpulan, pembuatan laporan, dll.
f) Daftar Pustaka
Berisi daftar pustaka yang digunakan dan di rujuk didalam proposal tugas akhir.
PENULISAN TUGAS AKHIR
1) Format Kertas dan Margin
Kertas berukuran kuarto dengan margin kiri 4 cm, margin atas, bawah dan kanan 3
cm.
2) Penulisan
Laporan yang ditulis dengan komputer dengan font Times New Roman 12, spasi 1,5
kecuali abstrak 1 spasi. Listing program komputer ditulis dengan font Courier New
10 atau non proportional font dan berspasi 1, Jika memungkinkan satu halaman
dibagi dua kolom untuk menghemat kertas. Huruf miring (italic) digunakan untuk
istilah asing yang belum umum, huruf tebal (bold) untuk menegaskan istilah tertentu
dan untuk menuliskan judul, bab dan sub bab.
3) Isi Laporan
a) Cover ; berwarna biru teknik (hardcover buffalo paper laminating ) berisi
berturut-turut dari atas;
‘judul tugas akhir’
TUGAS AKHIR
‘lambang undip’
OLEH
‘nama’
‘nim’
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
‘tahun laporan’
Judul, Nama, dan NIM selain pada bagian muka, juga harus dicantumkan pada
bidang sisi tebal buku, supaya lebih mudah terlihat bila disusun.
b) Halaman Judul; berisi tentang judul Tugas Akhir (sama seperti COVER)
c) Halaman Persetujuan; halaman ini menjelaskan persetujuan Tugas Akhir telah
disahkan oleh pembimbing dan ketua jurusan.
d) Halaman Berita Acara Ujian Tugas Akhir; Berisi Copy Berita Acara Ujian Tugas
Akhir.
e) Halaman Abstrak Bahasa Indonesia, ditulis 1 spasi , berisi ringkasan Tugas Akhir
yang terdiri dari tiga alinea, yaitu;
i) Alinea I, mengenai latar belakang, permasalahan, landasan teori (tinjauan
pustaka) secara singkat. Latar belakang dan permasalahan dapat dipisah
menjadi dua alinea.
ii) Alinea II, mengenai apa yang akan dibuat dalam Tugas Akhir ini, metoda
yang digunakan, tujuan apa yang hendak dicapai.
iii) Alinea III, mengenai hasil penelitian tugas akhir, dapat disarikan dari analisa
dan kesimpulan.
f) Halaman Abstrak Bahasa Inggris; berisi ringkasan Tugas Akhir yang dibuat
dalam Bahasa Inggris.
g) Halaman Kata Pengantar; halaman ini berisi ungkapan pribadi mengenai usaha
yang telah dilakukan selama melakukan Tugas Akhir dan diakhiri dengan ucapan
terimakasih kepada sejumlah nama atau lembaga yang telah membantu dalam
penyelesaian Tugas Akhir. Tidak perlu menyebutkan bahwa Tugas Akhir ini jauh
dari sempurna, cukup dengan; Semoga Tugas Akhir ini dapat bermafaat bagi
siapa saja yang bekepentingan dengan bidang ilmu teknik elektro.
h) Halaman Daftar Isi.
i) Halaman Daftar Gambar.
j) Halaman Daftar Tabel.
k) Halaman Daftar Lampiran.
l) Halaman Isi ; halaman ini merupakan inti dari Tugas Akhir yang tersusun atas :
Bab I : Pendahuluan
Latar Belakang
Latar belakang masalah menunjukkan gambaran permasalahan dan alasan
pemilihan permasalahan, mengapa tertarik untuk mengambil topik ini.
Sasaran
Apa tujuan dan manfaat dari hasil Tugas Akhir yang dibuat.
Batasan Masalah
Batasan atau lingkup Tugas Akhir
Metodologi Penelitian
Sub bab ini menyebutkan metode pengumpulan data, rancangan, dan
metode untuk analisis guna pengambilan suatu kesimpulan.
Sistematika Penulisan
Menjelaskan sistematika penulisan, misalnya bab per bab berisi topik-topik
yang sesuai dengan isi Tugas Akhir.
Bab II Landasan Teori
Berisi teori-teori yang menunjang yang mengacu pada daftar pustaka.
Kemungkinan bab selanjutnya masih berupa landasan teori karena memang perlu
dibagi menjadi beberapa bab, terutama bagi TA dengan studi literatur. Saduran
atau kutipan, harus menyebutkan sumbernya. Bagi yang membuat suatu perangkat
lunak atau keras, setelah Landasan Teori dilanjutkan dengan;
Bab… Perencanaan
Desain perangkat berdasarkan teori yang menunjang.
Bab ... Pengukuran atau Uji Coba Alat ( Pengukuran)
Uji Coba dengan perangkat yang dibuat, disini sangat penting untuk dapat
memfungsikan Tugas Akhir tersebut. Bagi yang melakukan penelitian atau
membuat perangkat dapat melanjutkan dengan bab Analisis.
Bab ... Analisis
Berdasarkan dari pengujian perangkat, pemrosesan data atau hasil pemikiran,
dianalisis dan dicari sebab musababnya apabila ternyata tidak sejalan atau
menyimpang dari sasaran yang akan dicapai. Hasil inilah yang sangat penting
untuk mengisi lembar kesimpulan.
Bab ... Penutup
Penutup berisi kesimpulan dan saran. Banyak Tugas Akhir dibuat dengan
kesimpulan yang merupakan ringkasan dari apa yang ditulis sebelumnya, (seperti
abstrak). Isi seperti ini keliru. Kesimpulan berasal dari hasil analisis, misalnya
mengapa terjadi sesuatu yang menyimpang, atau tejadi kesalahan. Simpangan
atau kesalahan ini perlu ditulis pada kesimpulan beserta penyebab dan
penanggulangannya. Bagi yang melakukan studi literatur dapat memberikan
kesimpulan berdasarkan analisa hasil-hasil pemikirannya.
Daftar Pustaka
Daftar buku-buku referensi
Data Pribadi Mahasiswa
Form data mahasiswa dapat diminta di Koordinator Tugas Akhir atau
dicetakkan dengan program komputer yang telah dibuat, dilengkapi dengan
foto 4x6.
Halaman Lampiran
Halaman ini berisi informasi penting yang ada hubungannya dengan isi
laporan, misalnya data komponen, program komputer, data peralatan,
diagram elektronik, diagram mekanik, bangunan dsb. Lampiran yang
berupa datasheet harus jelas terbaca dan tidak perlu terlalu banyak, cukup
yang penting saja.
Makalah Seminar Tugas Akhir
Merupakan makalah seminar Tugas Akhir yang dibuat dengan format
standart IEEE.
4) Penomoran Halaman
Penomoran halaman dimulai dari daftar isi yang ditulis dengan angka romawi
kecil i, ii, iii, iv, dstnya dibawah tengah 1,5 cm dari bawah. Penomoran halaman
pada halaman isi/ inti ditulis dengan angka 1,2, 3, 4, dst. Halaman judul bab baru,
nomor halaman ditulis di tengah-bawah, sedangkan yang lain adalah di kananatas.
Penomoran halaman pada daftar pustaka, data mahasiswa dan lampiran
merupakan sambungan dari penomoran halaman pada bagian isi.
5) Cara Penulisan Kutipan dan Daftar Pustaka
Semua referensi untuk buku, artikel majalah, sumber statistik, internet, ditunjukkan
dengan indeks yang mengacu pada daftar pustaka.
Contoh;
Register DS yang dipakai program tidak sama dengan yang dipakai mouse
driver. Tombol dapat ditekan atau dilepas kapan saja [1].
Penulisan indeks [1] di atas menunjukkan bahwa kalimat atau pernyataan di atas
diambil dari referensi no.1 pada daftar pustaka. Asal kutipan secara lengkap
dicantumkan dalam daftar pustaka. Daftar pustaka ditulis pada halaman
belakang sebelum lampiran dengan judul
DAFTAR PUSTAKA
Referensi dari buku :
Nama-pengarang (nama keluarga didepan ), Judul-Buku, edisi, Penerbit, Tahun.
Contoh :
1. O’Brien. Stephen K, Turbo Pascal 7 the Complete tefernce, 2nd,
Osborne-Mc Graw Hill Inc, 1989.
Referensi Artikel di dalam Buku :
Nama pengarang, judul artikel, nama-editor, judul-buku, Edisi, Penerbit, Tahun.
Referensi Artikel di dalam majalah :
Nama-pengarang, judul-artikel, judul-majalah, volume, Penerbit, Tahun
Referensi Internet:
www.atmel.com/mikroflash/at89c51.html
6) Cara penomoran Gambar dan Tabel
Peletakan gambar dan tabel diatur sedemikian sehingga terlihat serasi dengan teks
dan tidak melebihi batas halaman. Usahakan agar tidak menggunakan kertas dengan
ukuran yang berbeda sehingga terpaksa dilipat.
Gambar dan tabel harus jelas, terlihat dengan keterangannya yang terbaca, gambar
atau tabel foto copy atau saduran yang tidak jelas sebaiknya digambar ulang. Gambar
harus diberi nomor berurut per bab dan diberi keterangan gambar. Penulisan
keterangan gambar menggunakan huruf Times New Romans 10 dan tidak dicetak
tebal (bold), dimulai dengan huruf besar dan diletakkan dibawah-tengah gambar
yang bersangkutan.
Contoh;
(gambar)
Gambar 1.4 Rangkaian penjumlah digital
Gambar tersebut adalah gambar ke 4 dalam bab 1.
Penulisan keterangan tabel menggunakan huruf Times New Romans 10 dan tidak
dicetak tebal (bold), dimulai dengan huruf besar dan diletakkan diatas tabel rata-kiri,
yang bersangkutan .
Contoh;
Tabel 2.6 Hasil Pengujian IC 555 .
(tabelnya)
Merupakan Tabel ke 6 dalam bab 2
7) Laporan dalam CD
Setiap laporan TA harus dilengkapi dengan CD yang berisi :
• File tugas akhir, yaitu seluruh tulisan yang terdapat dalam TA
• Listing program komputer
• Foto dan gambar
• File seminar tugas akhir.
• Hasil tugas akhir yang berupa software, jugas harus menyertakan source code
nya.
8) Laporan Tugas Akhir berisi:
COVER
JUDUL
PENGESAHAN
BERITA ACARA UJIAN
ABSTRAK (INDONESIA)
ABSTRAK (INGGRIS)
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
ISI; BAB I SD PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
DATA PRIBADI
LAMPIRAN
MAKALAH SEMINAR
9) Kesalahan-kesalah yang sering terjadi pada penulisan Tugas Akhir
a) Masih ada kata-kata asing yang mungkin diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.
b) Kata asing yang tidak dimiringkan (italic).
c) Format penulisan margin, spasi, antar bab salah.
d) Penomoran halaman salah.
e) Banyak kalimat yang membingungkan artinya, tidak tegas, samar maksudnya,
terlalu panjang, terlalu pendek, sederhanakan !.
f) Kalimat terjemahan yang membingungkan, terjemahan letter lek (seperti pada
buku2 terjemahan erlangga/elex), baca dan buat kalimat sendiri yang sederhana
dan mudah dimengerti.
g) Bahasa Novel dan puitis; Penggunaan IC 555 sebagai osilator dapat menghasilkan
osilasi yang manis dan serasi bila dihubungkan dengan ic TTL.
h) Terdapat kata ganti orang (nya, mereka, ia....); gelombang RF tersebut akan
menginduksinya, sehingga ia akan terganggu frekuensi kerjanya.
i) Keterangan Tabel tidak diatas tabel dan/atau keterangan Gambar tidak dibawah
gambar.
j) Kata sambung didepan kalimat; Dan akan terjadi kesalahan linking pada proses
kompilasi.
k) ‘MAKA’ ditulis dengan tidak ada 'JIKA'. 'SEHINGGA', 'SEBAB' muncul
sendirian, tidak ada kalimat keterangannya sebelumnya.
l) Tidak ada nomor persamaan (Equation number).
m) Tidak ada : 1. Abstrak, 2 Daftar isi, 3. Daftar gambar, 3. Daftar Tabel, 4.
Kesimpulan, 5. Daftar Pustaka.
n) Tidak menyebutkan nomor saduran pada kalimat saduran.
o) Warna sampul tidak standart
10) Kesimpulan dalam Tugas Akhir
Kebanyakan kesimpulan adalah besifat ‘klise’ atau mengulang sesuatu yang sudah
umum, contoh;
• Mikroprosesor 68HC05 dapat digunakan untuk mengendalikan temperatur.
• MySQL adalah database yang handal.
• Frontpage dapat digunakan untuk membuat halaman web.
• Transformator dapat digunakan untuk menurunkan tegangan.
• Antenna digunakan untuk mengubah gelombang listrik menjadi gelombang
elektromagnet.
Ini sama saja dengan anda menulis; gula itu manis, garam itu asin, televisi bisa
menerima siaran gambar dst…
Seharusnya:
Penulis membuat logbook selama membuat atau melakukan penelitian tugas akhir
anda, lakukan pencatatan apa-apa yang;
• Tidak sesuai dengan literatur (jangan malah mendekati literatur, jika tidak benar,
beranikan mengatakan bahwa literatur tidak benar atau menyimpang).
• Membuat anda gagal melakukan penelitian. Semua kegagalan dilaporkan dan
bagaimana anda mengatasi kegagalan tersebut. Kegagalan TA bukan berarti anda
tidak bisa lulus!.
• Tidak sesuai dengan datasheet, manual, petunjuk referensi, misalnya untuk
karakteristik ic. Bisa terjadi ic yang digunakan di Indonesia adalah reject pabrik,
bisa anda simpulkan demikian.
• Membuat program macet atau tidak sesuai dengan perintah, atau perintah tidak
sesuai dengan hasil dan sebagainya.
• Membuat sistem menjadi jelek kinerjanya.
Atau anda bisa menganalisa sistem yang anda adopsi dari literatur atau yang sudah
ada untuk penyempurnaan; sistem tersebut kurang sempurna (dimana ?) dan anda
membuat sulusi penyempurnaannya, dengan demikian pada bab saran, juga sudah
anda dapatkan apa yang harus anda tulis. Misalnya studi literatur mengenai jaringan
SDH di Jawa Tengah, anda bisa katakan sistem kurang sempurna, begini cara
menyempurnakan, dan anda sarankan bagaimana, tentunya dengan alasan teknis yang
dapat dipertanggung jawabkan.
11) Materi Tugas Akhir
Materi Tugas Akhir dapat berupa salah satu dari yang tercantum dibawah ini;
􀂃 Studi Literatur (telaah pustaka), sebaiknya dari literatur ternama dan dibuatkan
simulatornya atau visualisasi dengan program komputer.
􀂃 Membuat perangkat keras (hardware); elektronika, sistem tenaga, mikroprosesor,
antarmuka dll.
􀂃 Membuat perangkat lunak (software); tools, internet , data akusisi, modelling,
simulator, emulator, untuk berbagai aplikasi.
􀂃 Pengembangan karya tulis D3 (bagi ekstensi).
􀂃 Mencari solusi permasalahan di lapangan yang berkaitan dengan ilmu teknik
elektro, misalnya pada sistem penimbangan barang, kendali pencampuran beton,
pengukuran parameter-parameter di meterologi dan geofisika, sistem pengajaran
dengan multimedia di sekolah-sekolah.
􀂃 Studi yang besifat statistika, penelitian dengan berbagai sampel, misalnya
pengukuran daya, lux dari berbagai lampu TL

TENTANG EKOSISTEM

TENTANG EKOSISTEM

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.
Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada.
Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup.  Pengertian ini didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu: "organisme, khususnya mikroorganisme, bersama-sama dengan lingkungan fisik menghasilkan suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi cocok untuk kehidupan". Hal ini mengarah pada kenyataan bahwa kandungan kimia atmosfer dan bumi sangat terkendali dan sangat berbeda dengan planet lain dalam tata surya.
 Kehadiran, kelimpahan dan penyebaran suatu spesies dalam ekosistem ditentukan oleh tingkat ketersediaan sumber daya serta kondisi faktor kimiawi dan fisis yang harus berada dalam kisaran yang dapat ditoleransi oleh spesies tersebut, inilah yang disebut dengan hukum toleransi.
Misalnya: Panda memiliki toleransi yang luas terhadap suhu, namun memiliki toleransi yang sempit terhadap makanannya, yaitu bambu. Dengan demikian, panda dapat hidup di ekosistem dengan kondisi apapun asalkan dalam ekosistem tersebut terdapat bambu sebagai sumber makanannya. Berbeda dengan makhluk hidup yang lain, manusia dapat memperlebar kisaran toleransinya karena kemampuannya untuk berpikir, mengembangkan teknologi dan memanipulasi alam.
Komponen pembentuk
Komponen-komponen pembentuk ekosistem adalah:
Abiotik
Abiotik atau komponen tak hidup adalah komponen fisik dan kimia yang merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup. Sebagian besar komponen abiotik bervariasi dalam ruang dan waktunya. Komponen abiotik dapat berupa bahan organik, senyawa anorganik, dan faktor yang memengaruhi distribusi organisme, yaitu:
1.    Suhu. Proses biologi dipengaruhi suhu. Mamalia dan unggas membutuhkan energi untuk meregulasi temperatur dalam tubuhnya.
2.    Air. Ketersediaan air memengaruhi distribusi organisme. Organisme di gurun beradaptasi terhadap ketersediaan air di gurun.
3.    Garam. Konsentrasi garam memengaruhi kesetimbangan air dalam organisme melalui osmosis. Beberapa organisme terestrial beradaptasi dengan lingkungan dengan kandungan garam tinggi.
4.    Cahaya matahari. Intensitas dan kualitas cahaya memengaruhi proses fotosintesis. Air dapat menyerap cahaya sehingga pada lingkungan air, fotosintesis terjadi di sekitar permukaan yang terjangkau cahaya matahari. Di gurun, intensitas cahaya yang besar membuat peningkatan suhu sehingga hewan dan tumbuhan tertekan.
5.    Tanah dan batu. Beberapa karakteristik tanah yang meliputi struktur fisik, pH, dan komposisi mineral membatasi penyebaran organisme berdasarkan pada kandungan sumber makanannya di tanah.
6.    Iklim. Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dalam suatu area. Iklim makro meliputi iklim global, regional dan lokal. Iklim mikro meliputi iklim dalam suatu daerah yang dihuni komunitas tertentu.
Biotik
Biotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu yang hidup (organisme). Komponen biotik adalah suatu komponen yang menyusun suatu ekosistem selain komponen abiotik (tidak bernyawa). Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk hidup dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
Heterotrof / Konsumen
Komponen heterotrof terdiri dari organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik yang disediakan oleh organisme lain sebagai makanannya . Komponen heterotrof disebut juga konsumen makro (fagotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih kecil. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.
Pengurai / dekomposer
Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati. Pengurai disebut juga konsumen makro (sapotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih besar. Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Yang tergolong pengurai adalah bakteri dan jamur. Ada pula pengurai yang disebut detritivor, yaitu hewan pengurai yang memakan sisa-sisa bahan organik, contohnya adalah kutu kayu. Tipe dekomposisi ada tiga, yaitu:
1.    aerobik : oksigen adalah penerima elektron / oksidan
2.    anaerobik : oksigen tidak terlibat. Bahan organik sebagai penerima elektron /oksidan
3.    fermentasi : anaerobik namun bahan organik yang teroksidasi juga sebagai penerima elektron. komponen tersebut berada pada suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan ekosistem yang teratur. Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri dari ikan sebagai komponen heterotrof, tumbuhan air sebagai komponen autotrof, plankton yang terapung di air sebagai komponen pengurai, sedangkan yang termasuk komponen abiotik adalah air, pasir, batu, mineral dan oksigen yang terlarut dalam air.
Ketergantungan

Rantai makanan
Ketergantungan pada ekosistem dapat terjadi antar komponen biotik atau antara komponen biotik dan abiotik.
Antar komponen biotik
Ketergantungan antar komponen biotik dapat terjadi melalui:
1.    Rantai makanan, yaitu perpindahan materi dan energi melalui proses makan dan dimakan dengan urutan tertentu. Tiap tingkat dari rantai makanan disebut tingkat trofi atau taraf trofi. Karena organisme pertama yang mampu menghasilkan zat makanan adalah tumbuhan maka tingkat trofi pertama selalu diduduki tumbuhan hijau sebagai produsen. Tingkat selanjutnya adalah tingkat trofi kedua, terdiri atas hewan pemakan tumbuhan yang biasa disebut konsumen primer. Hewan pemakan konsumen primer merupakan tingkat trofi ketiga, terdiri atas hewan-hewan karnivora. Setiap pertukaran energi dari satu tingkat trofi ke tingkat trofi lainnya, sebagian energi akan hilang.
2.    Jaring- jaring makanan, yaitu rantai-rantai makanan yang saling berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga membentuk seperi jaring-jaring. Jaring-jaring makanan terjadi karena setiap jenis makhluk hidup tidak hanya memakan satu jenis makhluk hidup lainnya.
Antar komponen biotik dan abiotik
Ketergantungan antara komponen biotik dan abiotik dapat terjadi melalui siklus materi, seperti:
1.    siklus karbon
2.    siklus air
3.    siklus nitrogen
4.    siklus sulfur
Siklus ini berfungsi untuk mencegah suatu bentuk materi menumpuk pada suatu tempat. Ulah manusia telah membuat suatu sistem yang awalnya siklik menjadi nonsiklik, manusia cenderung mengganggu keseimbangan lingkungan.
Tipe-tipe Ekosistem
Secara umum ada tiga tipe ekosistem, yaitu ekositem air, ekosisten darat, dan ekosistem buatan.
Akuatik (air)

Ekosistem sungai
•    Ekosistem air tawar.
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca.  Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi.
•    Ekosistem air laut.
Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CI- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25 °C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi, sehingga terdapat batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di bagian bawah yang disebut daerah termoklin.
•    Ekosistem estuari.
Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam. Ekosistem estuari memiliki produktivitas yang tinggi dan kaya akan nutrisi. Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan.
•    Ekosistem pantai.
Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir adalah tumbuhan Ipomoea pes caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang dan angin. Tumbuhan yang hidup di ekosistem ini menjalar dan berdaun tebal.

•    Ekosistem sungai.
Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah. Air sungai dingin dan jernih serta mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang secara konstan memberikan oksigen pada air. Suhu air bervariasi sesuai dengan ketinggian dan garis lintang. Ekosistem sungai dihuni oleh hewan seperti ikan kucing, gurame, kura-kura, ular, buaya, dan lumba-lumba.
•    Ekosistem terumbu karang.
Ekosistem ini terdiri dari coral yang berada dekat pantai. Efisiensi ekosistem ini sangat tinggi.
Hewan-hewan yang hidup di karang memakan organisme mikroskopis dan sisa organik lain. Berbagai invertebrata, mikro organisme, dan ikan, hidup di antara karang dan ganggang. Herbivora seperti siput, landak laut, ikan, menjadi mangsa bagi gurita, bintang laut, dan ikan karnivora. Kehadiran terumbu karang di dekat pantai membuat pantai memiliki pasir putih.
•    Ekosistem laut dalam.
Kedalamannya lebih dari 6.000 m Biasanya terdapat lele laut dan ikan laut yang dapat mengeluarkan cahaya. Sebagai produsen terdapat bakteri yang bersimbiosis dengan karang tertentu.
•    Ekosistem lamun.
Lamun atau seagrass adalah satu satunya kelompok tumbuh-tumbuhan berbunga yang hidup di lingkungan laut. Tumbuh tumbuhan ini hidup di habitat perairan pantai yang dangkal. Seperti hal¬nya rumput di darat, mereka mempunyai tunas berdaun yang tegak dan tangkai tangkai yang merayap yang efektif untuk berbiak. Berbeda dengan tumbuh tumbuhan laut lainnya (alga dan rumput laut), lamun berbunga, berbuah dan meng-hasilkan biji. Mereka juga mempunyai akar dan sistem internal untuk mengangkut gas dan zat zat hara. Sebagai sumber daya hayati, lamun banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
Terestrial (darat)

Ekosistem hutan hujan tropis memiliki produktivitas tinggi.




Ekosistem taiga merupakan hutan pinus dengan ciri iklim musim dingin yang panjang.
 Ekosistem tundra didominasi oleh vegetasi perdu.
Penentuan zona dalam ekosistem terestrial ditentukan oleh temperatur dan curah hujan. Ekosistem terestrial dapat dikontrol oleh iklim dan gangguan. Iklim sangat penting untuk menentukan mengapa suatu ekosistem terestrial berada pada suatu tempat tertentu. Pola ekosistem dapat berubah akibat gangguan seperti petir, kebakaran, atau aktivitas manusia.
•    Hutan hujan tropis.
Hutan hujan tropis terdapat di daerah tropik dan subtropik. Ciri-cirinya adalah curah hujan 200-225 cm per tahun. Spesies pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya. Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinggi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi). Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro, yaitu iklim yang langsung terdapat di sekitar organisme. Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari, variasi suhu dan kelembapan tinggi, suhu sepanjang hari sekitar 25 °C. Dalam hutan hujan tropis sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan) dan anggrek sebagai epifit. Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu.
•    Sabana.
Sabana dari daerah tropik terdapat di wilayah dengan curah hujan 40 – 60 inci per tahun, tetapi temepratur dan kelembaban masih tergantung musim. Sabana yang terluas di dunia terdapat di Afrika; namun di Australia juga terdapat sabana yang luas. Hewan yang hidup di sabana antara lain serangga dan mamalia seperti zebra, singa, dan hyena.
•    Padang rumput.
Padang rumput terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik. Ciri-ciri padang rumput adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun, hujan turun tidak teratur, porositas (peresapan air) tinggi, dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular.
•    Gurun.
Gurun terdapat di daerah tropik yang berbatasan dengan padang rumput. Ciri-ciri ekosistem gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar. Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, semut, ular, kadal, katak, kalajengking, dan beberapa hewan nokturnal lain.
•    Hutan gugur.
Hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang yang memiliki emapt musim, ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun, Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat. Hewan yang terdapat di hutam gugur antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakun (sebangsa luwak).
•    Taiga
Taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik, ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dan sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali, sedangkan hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.
•    Tundra
Tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan adalah sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan perdu, dan rumput alang-alang. Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin.
•    Karst (batu gamping /gua).
Karst berawal dari nama kawasan batu gamping di wilayah Yugoslavia. Kawasan karst di Indonesia rata-rata mempunyai ciri-ciri yang hampir sama yaitu, tanahnya kurang subur untuk pertanian, sensitif terhadap erosi, mudah longsor, bersifat rentan dengan pori-pori aerasi yang rendah, gaya permeabilitas yang lamban dan didominasi oleh pori-pori mikro. Ekosistem karst mengalami keunikan tersendiri, dengan keragaman aspek biotis yang tidak dijumpai di ekosistem lain.
Buatan
Sawah merupakan salah satu contoh ekosistem buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Ekosistem buatan mendapatkan subsidi energi dari luar, tanaman atau hewan peliharaan didominasi pengaruh manusia, dan memiliki keanekaragaman rendah. Contoh ekosistem buatan adalah:
•    bendungan
•    hutan tanaman produksi seperti jati dan pinus
•    agroekosistem berupa sawah tadah hujan
•    sawah irigasi
•    perkebunan sawit
•    ekosistem pemukiman seperti kota dan desa
•    ekosistem ruang angkasa.
Ekosistem kota memiliki metabolisme tinggi sehingga butuh energi yang banyak. Kebutuhan materi juga tinggi dan tergantung dari luar, serta memiliki pengeluaran yang eksesif seperti polusi dan panas.
Ekosistem ruang angkasa bukan merupakan suatu sistem tertutup yang dapat memenuhi sendiri kebutuhannya tanpa tergantung input dari luar. Semua ekosistem dan kehidupan selalu bergantung pada bumi.