Sabtu, 28 Januari 2012

teks naratif

BAB I
PENDAHULUAN

A. Kompetensi Yang Tercakup
Modul/materi pembelajaran ini merupakan kelanjutan dari modul terdahulu, “Teks Deskriptif”. Dalam materi pembelajaran ini akan dibahas berbagai variasi teks naratif, generic structure teks naratif, dan tindak-tindak bahasa yang sesuai untuk teks naratif. Selain itu akan dibahas pula fitur-fitur lexicogrammatical yang sesuai, dan nilai-nilai sociocultural yang digunakan dalam teks naratif. Ada beberapa poin lain yang akan dibahas dalam materi ini, yang akan dijabarkan pada Bab II.
Pada akhir materi ini Anda diharapkan menguasai pengembangan teks naratif untuk satu unit PBM. Pengembangan tersebut harus mencakup tahapan building knowledge of field, modeling of text, joint construction, dan independent construction, yang dilaksanakan dalam dua siklus: bahasa lisan dan bahasa tulis.

B.    Pentingnya Mempelajari Bahan Pelatihan
Bahan pelatihan ini memberikan kecakapan dan kemahiran pada Anda untuk dapat mengembangkan satu unit pengajaran yang mencakup pengalaman belajar yang nyata yang meliputi empat tahapan dan dilakukan dalam dua siklus untuk jenis teks naratif.

C. Tujuan
    Materi pembelajaran ini mempunyai tujuan sebagai berikut:
1.    Menginventarisasi pengalaman belajar pesrta
2.    Menata pengalaman belajar tersebut ke dalam empat tahap sebagaimana tersebut di atas.
3.    Merancang ke empat tahap tersebut ke dalam dua siklus: lisan dan tulis.


Dalam materi pelatihan teks naratif ini pembagian keempat tahapan adalah sebagai berikut:





Bab II

MATERI PELATIHAN



    SIKLUS I: LISAN
BUILDING KNOWLEDGE OF FIELD
Berikut ini adalah beberapa teks otentik yang diambil dari berbagai sumber. Dengarkan baik-baik teks-teks tersebut dibacakan oleh fasilitator Anda, kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. (*fasilitator membaca teks)
Persamaan apakah yang Anda dengarkan ada dalam keempat teks? Menurut Anda, apakah yang dijelaskan dalam keempat teks itu? Jadi, apakah yang dimaksud dengan teks naratif ? Cobalah sebutkan hal-hal lain yang dapat kita ceritakan!
Pada dasarnya, menceritakan sesuatu berarti membuat orang lain “menikmati, membayangkan” hal-hal yang kita ceritakan. Menurut Derewianka (1990), tujuan mendasar dari bercerita adalah untuk menghibur, untuk mendapatkan dan mempertahankan perhatian pembaca/pendengar pada cerita kita. Namun cerita juga bisa bertujuan untuk mendidik atau memberitahu, menyampaikan refleksi pengarang tentang pengalamannya, dan, mungkin yang tak kalah pentingnya, adalah untuk mengembangkan imajinasi pembaca. Sehari-hari, bukankah seringkali kita menceritakan sesuatu pada teman atau keluarga kita? Kabar baik di sekolah atau di lingkungan rumah, cerita yang kita baca atau dengar dari orang lain, semua ingin kita ceritakan, pada teman, saudara, atau anggota keluarga. Cobalah ceritakan sesuatu secara singkat di kelas!
Ada berbagai jenis teks Naratif. Biasanya teks-teks tersebut bersifat imajiner, tetapi terkadang bisa juga faktual (kejadian sesungguhnya). Jenis-jenis cerita tersebut antara lain adalah cerita dongeng (fairy stories), cerita misteri, science fiction, roman, horror, dan lain-lain. Cobalah Anda sebutkan beberapa jenis cerita yang lain!
Bagaimanakah suatu cerita disusun? Dengan kata lain, bagaimanakah struktur generik suatu teks Naratif? Biasanya, suatu Naratif diawali dengan Orientation, di mana pengarang me”lukiskan” “dunia” untuk ceritanya. Dalam tahap ini pembaca diperkenalkan pada tokoh-tokoh dalam cerita, dan biasanya disebutkan juga kapan dan di mana cerita ini terjadi. Biasanya diciptakan pula “atmosfir” yang membuat pembaca ingin terus mengikuti jalan ceritanya. Tahap orientasi ini bisa singkat, namun bisa pula beberapa halaman panjangnya.
Di tengah-tengah cerita biasanya kemudian ditampilkan apa yang disebut sebagai complication atau problem. Komplikasi ini yang membuat cerita semakin menarik, karena si tokoh utama terhalang untuk mencapai tujuannya semula. Komplikasi adalah cermin kehidupan nyata, dan merupakan peyakinan pada pembaca bahwa masalah apapun akan dapat dicari jalan keluarnya.
Naratif yang memuaskan akan memberikan resolusi pada komplikasi. Resolusi ini biasanya memberikan penyelesaian pada komplikasi, walau pun ada juga naratif yang membiarkan pembaca bertanya-tanya “Bagaimana ya, akhir cerita ini?”
Dari segi fitur bahasa, beberapa ciri khas Naratif adalah sebagai berikut:
    Partisipan yang specific, dan sering individual
    Banyak action verbs (material processes), dan ada juga yang menggunakan verbal and mental processes.
    Biasanya menggunakan past tense.
    Banyak menggunakan linking words yang berkenaan dengan waktu.
    Sering memasukkan dialog, dan tense akan mungkin berubah.
    Descriptive language digunakan untuk menciptakan imaji di benak pembaca.
    Dapat ditulis sebagai orang pertama (I), atau ketiga (He, She, They). Dalam cerita “choose-your-own-adventure” sering digunakan orang kedua (You).

Di bawah ini adalah satu contoh cerita beserta keterangan bagian-bagian struktur generiknya.




Text organisation                              language features
Orientation        John slumped in the armchair, his arms        who?
            crossed and his face with a gloomy frown.
He was a new kid in town, but no-one knew        where?
he was even there. John didn’t like anybody
and they did’nt like him. All day he sat in the    mental process
armchair , staring out the window.            action verb

Complication        Through the window he saw a gigantic hollow
tree in vacant lot. The tree seemed to call him.
He stood slowly up, then started to walk towards         linking words
the tree. Its branches were very thin
and its roots dug into the ground like claws.
The tree had thorns all over it. John tried         specf.partcpts
to turn away from the tree but he couldn’t. A
mysterious force was pulling him into the hollow.

Resolution        John never reappeared… but no-one noticed
            or cared.
                        (Adapted from Derewianka, 1990)


Jika cerita di atas diceritakan secara lisan, maka beginilah fasilitator akan bercerita:

                       
Sekarang, dengarkan fasilitator menceritakan sesuatu secara lisan pada Anda. (Fasilitator menceritakan sesuatu secara lisan, lebih baik jika menggunakan flash cards atau gambar-gambar tokoh dalam cerita yang dibacakan. Tanyakan pada peserta apakah mereka mengenal tokoh-tokoh tersebut)*. Perhatikan fitur-fitur bahasa/tindak tutur yang digunakan; samakah dengan yang Anda dengar pada teks-teks tertulis yang dibacakan sebelumnya? Sebutkanlah persamaan dan perbedaannya!
Jika Anda belum sepenuhnya menangkap jalan cerita yang baru Anda dengarkan, mintalah fasilitator membacakannya sekali lagi. Dengarkan secara lebih cermat, dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:
a.    Bagaimanakah pengarang memberikan orientasi?
b.    Siapa saja tokoh-tokoh dalam cerita ini?
c.    Apa ide pokok ceritanya?
d.    Apa komplikasinya?
e.    Apa resolusi bagi komplikasi tersebut? Apakah cerita ini memiliki happy-ending atau tidak?
f.    Adakah pesan moral yang Anda tangkap dari cerita tersebut?
Diskusikan jawaban Anda terhadap pertanyaan-pertanyaan di atas dengan teman di sebelah Anda, dan tuliskan pada kotak di bawah ini:




Selain butir-butir di atas, ada beberapa karakteristik lain dari teks Naratif, yaitu:
1.    Kosa kata yang berkaitan dengan nama-nama orang, tempat; juga emotive language, misalnya “more and more pleasant”.
2.    Tata bahasa: jenis kata relasional (“be” dan “have”).
Fungsi-fungsi sosial dan tata bahasa serta kosa kata yang terkait dalam teks Naratif adalah sebagai berikut:
1. Describing characteristics, appearance: adjectives
2. Expressing time:    in the beginning, one day, soon.
3 .Expressing sequence:  firstly, secondly, next, after, before.
4. Expressing cause and effect: so, therefore.
Ciri lain yang penting untuk teks Naratif adalah:
1.    Penggunaan direct speech
2.    Ilustrasi untuk mendukung teks.

Sekarang bayangkanlah si Tikus, Anjing, Keledai, dan Kucing adalah tokoh-tokoh kartun yang dapat berkomunikasi seperti manusia. Keledai bersifat pemalu; ia tidak berani menyatakan kekagumannya secara langsung pada si Tikus, maka ia menelepon. Kira-kira demikianlah percakapan telepon mereka:
        D= Donald, the donkey
        M= Molly, the Mouse
    D: “Hello, may I speak with Molly, please?”
    M: “Yes, speaking. Who’s this, please?”
    D: ”Hi, Molly, this is Donald. How are you?”
    M: “Oh, hi, I’m fine, Donald. What’s up?”
D: “Oh, ehm… I just want to say… you look very beautiful with your new bow. I saw you from the street this morning.”
M: “Well, thank you, Donald, that’s very nice of you.”
D: “Ehm… Molly, will you marry me?”
M: “Sorry, Donald, you’re too loud for me.”
Pelajarilah dialog di atas bersama pasangan Anda, lalu peragakanlah di depan kelas. Jangan lupa, gunakan intonasi dan pelafalan yang tepat. Mintalah fasilitator dan teman-teman lain memberikan masukan bagi Anda.
    Di bawah ini ada beberapa contoh lain teks Naratif untuk Anda baca dan perhatikan struktur generik serta fitur bahasanya.




Task:
1.    Read the two texts above and notice the difference in tenses. What is it?
2.    With a friend, analyse the texts in terms of their generic structures; which part are the orientations, the complications and the resolutions.



Refleksi:
1.    Apa saja yang sudah Anda pelajari dalam tahap pertama ini?
2.    Bagaimanakah Anda akan menggunakan teks-teks Naratif di atas untuk mengajar?

MODELLING OF TEXTS
    Berikut ini ada beberapa cerita pendek yang beberapa tokohnya tentu pernah Anda kenal sebelumnya. Bacalah cerita-cerita ini, atau dengarkan fasilitator membacakannya, dan perhatikan ciri-ciri teks Naratif yang tampak.

Pooh and the Honey Pot
Apart from seeing Christopher Robin, there is nothing Pooh likes better than eating honey. So when Christopher brought Pooh some honey one day, Pooh was doubly happy! “Don’t eat it all at once,” chuckled Christopher. “Put it in a safe place in case a Heffalump comes along and tries to steal it!”
Christopher was only joking, of course, but Pooh wasn’t taking any chances. He did put the honey in a safe place, and then he went to bed and fell fast asleep. But he began to dream that a Heffalump was trying to steal his honey!.
Pooh awoke with a surprise and ran to his cupboard. And the pot of honey wasn’t there! “Oh, no,” cried Pooh. “I wasn’t dreaming! There really is a Heffalump here in my house!”
Making noises which he hoped would frighten the Heffalump, Winnie-the-Pooh looked under the bed. Well, he didn’t find a Heffalump, but he did find his pot of honey!
“Silly me!” he laughed. “That’s where I put the honey to keep it safe! Still, a safer place would be in my tummy!” So he ate the honey, and then fell asleep again.


The Lost Caterpillar
Seven worms are walking happily. Their mother is leading them. They have just had their breakfast on a big tree near a river. “Come on, children. Let’s go home,” Mama Worm says.
Suddenly, a cricket says,”Your last chills is ugly!” “Ugly?” asks Mama Worm. Then she looks at the child. He is not the same as her other children. “Hey, ugly!” she says, “You are not my child. Go away!”
The little brown worm walks away. He is very sad. When he is near a lake, he looks into the water.
“Oh, how ugly I am,” he cries.
“You are not ugly,” says a voice. “Oh, I find you, my child.”
The worm looks around. There is a beautiful big caterpillar and her children. They all look the same as he.
“They may call you ugly,” says Mother Caterpillar, “But you are the most beautiful child in the world. One day, you will turn into a beautiful butterfly.”
                        (Taken from Fun Plus 01)

Donald’s New Hat
One day, Daisy decided to buy Donald a new hat. “Your hat is so old-fashioned!” she said. “Come on, I’ll buy you a new one.”
Donald knew that Daisy was right, so he agreed to go to a hat shop. As they went in, Daisy took off his old hat. “Hey, what’s going on?” asked Donald.
“I’m taking off your old hat because it’s so ugly. We don’t want the assistant to see you wearing it, do we?” said daisy. Donald just said, “Er…. no,…I mean, you’re right, we don’t.”
In fact, Donald was very fond of his old hat, although he didn’t mind getting a new one if Daisy paid for it. The trouble was this: There wasn’t any hat in the shop that Donald liked. He tried many hats, but he felt that all the hats looked silly on him.
The shop assistant was getting tired of serving Donald, but he took another hat and showed it to him. “What about this one, Sir? I’m sure you’ll like it.”
“I quite agree!” said Donald happily. Do you know why? Because that hat looked exactly the same as his old one! Poor Daisy, she wasn’t very happy, but she had to pay for that hat. She promised she would buy a new hat for Donald, didn’t she?
                    (Adapted from Disney’s Time Annual)

Task 1:
Bekerjalah dalam kelompok kecil, dan diskusikan fitur-fitur bahasa sebagaimana yang telah dijelaskan di atas. Catatlah apa saja yang Anda tangkap dari cerita-cerita tersebut, dari segi:
a.    Verbs:
b.    Linking words:
c.    Descriptive language:
d.    Tense:
Title of story    Verbs    Linking words    Descript.lang.    Tense
1               
2               
3               

Pilihlah salah satu teman/anggota kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi, dan kelompok-kelompok lain akan berbagi pendapat.
Setelah Anda mempresentasikan hasil diskusi, mintalah fasilitator membaca salah satu cerita tersebut sekali lagi. Perhatikanlah bagaimana intonasi, pelafalan kata-kata, mimik muka dan gerak tubuhnya. Pada siklus kedua nanti Anda akan berlatih dengan teks Naratif dalam ragam tulis, dan Anda akan diminta membandingkan ragam lisan dan tulis.
Task 2:
Selain hal-hal di atas (pada task 1), perhatikan pula struktur teks ketiga Naratif di atas, dan lengkapilah tabel di bawah ini:
Story    Title    Setting/orientation    Complication    Resolution
Story 1            Pooh kept his pot of honey but forgot where he kept it.    He found it under the bed when he was looking for Heffalump
Story 2        Mama Worm takes her children for breakfast       
Story 3    Donald’s New Hat            He found a new hat exactly like his old one.



Refleksi:
Dalam tahap Modelling of Texts untuk Naratif ini, tahap-tahap apa yang telah Anda lalui, dan apa pendapat Anda tentang proses ini?


JOINT CONSTRUCTION
    Seperti biasa, pada tahap ini Anda diminta bekerja dalam kelompok. Kali ini Anda harus menyusun sebuah cerita pendek untuk diceritakan di depan kelas. Diskusikan dengan teman-teman Anda cerita apa yang akan dibuat, dan rincian masing-masing komponen struktur generiknya. Anda tidak harus bercerita tentang dunia khayal (fairy stories), tetapi dapat juga cerita petualangan, misteri, atau yang lain. Setelah dicapai kesepakatan, buatlah draf cerita tersebut. Akan lebih baik jika Anda juga membuat gambar atau flashcards untuk membuat cerita Anda lebih menarik. Anda dapat menggambar sendiri atau menggunting dari majalah, Koran, atau buku bekas, gambar-gambar yang sesuai untuk cerita Anda.
    Jika draf Anda selesai, tunjukkan pada fasilitator untuk dibaca dan diberi masukan. Berlatihlah dalam kelompok secara bergantian untuk menceritakan cerita tersebut secara lisan. Perhatikan intonasi, lafal, mimik wajah dan gerak tubuh Anda dalam bercerita. Dengarkanlah komentar atau masukan dari fasilitator dan/atau teman untuk memperbaiki presentasi Anda. Pilihlah salah satu anggota kelompok untuk bercerita di depan kelas.
    Pada saat Anda bercerita, mintalah kelompok-kelompok lain untuk mencatat judul, orientasi, komplikasi, dan resolusi cerita Anda. Diskusikan butir-butir tersebut di akhir sesi.





INDEPENDENT CONSTRUCTION
    Sudahkah Anda siap untuk tahap terakhir dalam siklus I ini? Kali ini Anda akan membuat cerita sendiri, untuk nantinya Anda bacakan di depan kelas.
    Pertama-tama, berundinglah dengan fasilitator tentang cerita yang akan Anda buat dan bacakan. Tentukan isi ceritanya, kemudian susunlah tiap komponen dari generic structure: orientation, complication, dan resolution. Tentukan pula fitur-fitur bahasa yang akan Anda gunakan: kosakata, tata bahasa, descriptive atau emotive language, linking words, dan sebagainya. Berikutnya tulislah draf cerita tersebut. Ingatlah, suatu karangan yang indah jarang sekali ditulis sekali jadi; karena itu bersiaplah untuk nantinya harus merevisi tulisan Anda.
    Setelah draf Anda selesai mintalah fasilitator untuk membaca dan menyuntingnya, terutama dari segi tata bahasa dan kosakata. Anda dapat meminta teman-teman Anda untuk menjadi pendengar sementara Anda bercerita dengan menggunakan intonasi yang tepat, dan penjiwaan yang sesuai, yang terungkap dalam mimik muka dan gestures Anda.
    Sesuai dengan masukan dari fasilitator dan teman-teman, revisilah cerita Anda agar menjadi lebih menarik. Kemudian pilihlah satu orang dari kelompok lain, dan bergantianlah saling bercerita dengannya. Dari kegiatan ini diharapkan Anda dapat mengevaluasi diri: Apakah cerita Anda dapat dipahami orang lain? Apakah Anda sudah cukup menjiwai cerita Anda, dan menyampaikannya dengan cukup menarik?

Refleksi:
Apakah yang telah Anda pelajari dari tahap terakhir, siklus pertama, teks Naratif ini? Apa komentar Anda tentang segala hal yang telah Anda lakukan?

SIKLUS II
BUILDING KNOWLEDGE OF FIELD
    Dalam tahap pertama siklus II ini kita akan membahas teks Naratif dalam ragam tulis. Bacalah beberapa pertanyaan di bawah ini, dan diskusikan jawabannya di kelas:
a.    Bagaimanakah bahasa yang digunakan dalam teks-teks Naratif tulis?
b.    Sebutkanlah jenis-jenis teks Naratif; apakah bahasa yang digunakan dalam setiap teks tersebut sama?
c.    Bagaimanakah pola hubungan antara penulis dan pembaca teks Naratif?
d.    Piranti pembentuk wacana apa saja yang digunakan untuk membentuk logika dalam teks Naratif?
e.    Perbedaan apa yang dapat Anda lihat antara ragam bahasa lisan dan tulis?
Berikutnya fasilitator akan memberikan satu contoh teks Naratif. Bacalah cerita tersebut, dan perhatikan kembali pertanyaan-pertanyaan di atas. Lihatlah, apakah jawaban Anda sesuai dengan apa yang tertera dalam teks-teks itu?

The Hose
There were many beautiful plants and flowers in Bobo’s garden and he was very proud of them, and he loves watering them every afternoon. Today Bobo was watering his plants when suddenly the water from the hose stopped flowing. Bobo was surprised, and when he looked around he saw Giga standing on the hose. Accidentally Giga had stepped on the hose and it broke. Bobo was upset and Giga felt very sorry. Then she went to a small pond near the garden, filled her trunk with water, and came back. She sprayed Bobo’s garden with water from her trunk. Bobo was happy and he forgave Giga. Giga promised to get Bobo a new watering hose.

Task 1: Answer the question on the text!
A.    1. Who are Bobo and Giga?
2. What is the orientation of this story?
3.    What is the complication?
4.    How is the complication resolved?
5.    How is the ending?
B.    1. What did Bobo say to Giga when he saw his hose was broken?
2. What did Giga say to Bobo to tell him she’s sorry?

Painting the Wall

One morning, one of the Witch’s friends came over to visit. When she looked around the room, she said’”Your house is ugly. My house is more beautiful than yours, and the walls are brighter.” The Witch was very angry when she heard this and she shouted,”Get out of my house! And don’t ever come back here!”

After her friend left, the Witch looked around her house and she said to herself,”My friend was right. My house looks ugly and the paint is faded. I have to repaint it.” Then she went to the shop and bought a can of paint.

After lunch she started to paint, and she worked very carefully. In the afternoon she finished the lower part of her house. When she wanted to start painting the upper part she found out that she couldn’t reach it. Then she got an idea. “I will use my magic broom!” She shouted, “Broom, oh my broom, turn into a paint brush and paint my walls!”

Suddenly the broom turned into a paint brush and it started to paint the upper walls. It worked very fast, and in ten minutes all the job was done. The Witch was very happy.


Task 2: Answer the following questions!
1.    What’s the text about?
2.    Identify the parts of the generic structure of the above text.
3.    What does ‘this’ in line 3 refer to?
4.    What about ‘it’ in line 10, what does that word refer to?
5.    How did the Witch solve her problem?

MODELLING OF TEXTS
Pada tahap kedua ini Anda akan membaca beberapa teks Naratif lagi, dan kemudian membahas teks-teks tersebut. Untuk setiap teks Anda dapat mengerjakan latihan bersama teman di sebelah Anda, atau mengerjakannya sendiri kemudian mendiskusikan jawaban Anda bersama teman. Fasilitator akan membimbing diskusi.

The Lion and the Mouse
Mr. Lion was lying asleep, but was awakened by a mouse running over his face. “How dare you!” he roared, and raised his paw to kill the mouse.
“Please, Sir,” begged Miss Mouse, “Let me go, and one day I may do something for you in return.”
“You help me! Ha…ha….,” laughed Mr. Lion, but he let her go.
One day, Mr. Lion was caught in a net spread by hunters.
“I can’t get out!” he roared angrily.
“But I can help you,” said a tiny voice, and up ran Miss Mouse, who nibbled and gnawed at the ropes until the lion was free.
“There,” she said proudly, “If you had not let me go, I would not have found a way to help you.”

Task 1:
1.    Underline all the verbs that describe the direct speech.
2.    Find two examples of adverbs which describe the manner of speaking.
3.    Find examples of verbs which describe what a speaker was doing.


The Fox and the Crow
Miss Crow had stolen a big piece of cheese, and flew on to a branch to enjoy it. A sly fox, who wanted the cheese for himself, came up and spoke politely to her.
“Oh. Miss Crow, how beautiful you are! What a lovely beak, what lovely feathers you have! What pretty eyes! If only you could sing, you would be the most beautiful bird in the world!”
Very pleased to hear all of this about herself, Miss Crow gave a loud croak to show that she could sing. Of course, the moment she opened her beak, the cheese fell down, and Mr. Fox ran away with it, laughing loudly.





Task 2:
Buatlah diagram/tabel untuk generic structure teks Naratif di atas.
Orientation    Complication    Resolution    Moral value(s)




           

    Sekarang bacalah lagi teks Naratif pada siklus I, The Vain Little Mouse.
Umpamakanlah si Anjing juga tidak berani berbicara langsung dengan  si Tikus; ia memilih untuk menulis surat. Kira-kira demikianlah isi suratnya:
   
    Dear Miss Molly,
    My name’s Dido, I’m the Alsatian dog next door. I saw you with your new bow yesterday, and I think you looked very beautiful. Therefore, with this letter I ask you, would you marry me?
    Please think about my proposal. I’m looking forward to your reply.
   
Yours sincerely,
Dido.

Task 3:
1.    Diskusikan dengan teman di sebelah Anda, bagaimana struktur surat yang ditulis oleh Dido, dan apa yang ingin disampaikannya.
2.    Tulislah surat balasan Molly untuk Dido berdasarkan cerita pada siklus I.


The Magic Candle

One day, a young wanderer got lost in a wood. Suddenly he saw a light from an old hut. He knocked on the door, and an old woman opened it. She was crying. She said that the devil had stolen her magic candle. The candle could grant anything she asked. The wanderer asked her where the devil lived. “In a castle not far from here,” said the old woman.

The wanderer went to the castle. There she found the devil, but he was old and weak. Therefore when the wanderer grabbed the magic candle from the devil’s table and ran away, he couldn’t chase him.

But the wanderer was not a kind man. He didn’t return the candle to the old woman, but kept it for himself. He lit the candle and made a wish, “I want to go far away from here.” Suddenly the genies appeared and took him to a beautiful palace. There was party in the palace. The wanderer wanted to make some money. So he lit the candle again and wished for some jewelry. He sold them to the guests and was soon making a lot of money. Then the Princess came to buy the jewelry, but there was nothing left. The wanderer fell in love with her and asked her to marry him. The kind princess said yes, and they got married the next day. In his happiness, the wanderer told the princess about his adventure and the magic candle. Hearing that, the princess got very angry. At night she lit the candle and wished that the wanderer disappear.

In the morning the wanderer awoke and found himself back in his ugly house in the village.                                (Adapted from Fun Plus 05)

Task 4:
Answer these questions:
1.    What is a wanderer? What does he do? Do you think it is a good activity? Why or why not?
2.    What is the complication of the above text? Do you think this text has only one complication, or does it have more than one? Please explain your answer.
3.    What do you think the old woman said to the wanderer when she told him about her candle? What did the wanderer say in response? Make the dialog.
4.    What is the resolution in this text? Do you think it has a happy ending or a sad one?
5.    Can you find any moral value from this story?

Refleksi:
Dapatkah Anda sebutkan perbedaan tahap Modelling of Texts ini antara siklus I dan II? Hal-hal lain apa yang telah Anda pelajari dalam tahap ini?


JOINT CONSTRUCTION
     Dalam tahap “kerja kelompok” ini Anda akan membuat satu cerita / teks Naratif yang menarik. Cerita itu bisa berupa fairy story, fable, adventure story, romance, mystery, dan lain-lain. Tetapi sebelum membuat cerita tersebut, mari kita baca lagi The Vain Little Mouse; masih ada satu tokoh yang belum menyatakan perasaannya pada Molly, yaitu si Kucing. Jadi sekarang Anda diminta membuat surat darinya.

Task:
    Si Kucing juga sama pemalunya dengan si Anjing (Dido). Ken, si Kucing, juga menulis surat pada Molly si Tikus, yang isinya memuji kecantikan Molly dan meminangnya. Hanya bedanya, ia memberikan janji-janji manis pada Molly. Tulislah surat seperti surat Dido, dari Ken kepada Molly.

Berikutnya, tulislah surat jawaban Molly pada Ken:
   
Setelah surat-surat Anda selesai, kirimkanlah pada kelompok lain, dan mintalah mereka juga mengirimkan  surat mereka pada Anda. Anda harus saling memberikan masukan pada surat-surat tersebut, untuk kemudian didiskusikan di kelas.
Kegiatan berikutnya adalah membuat cerita Anda sendiri. Seperti biasa, berdiskusilah untuk menentukan cerita yang akan dibuat oleh kelompok.
Tentukan dahulu gagasan utama cerita Anda, lalu susunlah struktur generiknya. Dalam tahap ini sebaiknya Anda melakukan “brain storming” untuk mendapatkan ide pokok cerita yang diusulkan oleh masing-masing anggota kelompok, juga untuk setiap komponen dari struktur teks: orientation, complication, dan resolution.  Anda tidak harus membuat cerita sendiri; bisa juga menggubah cerita rakyat dari daerah Anda, dan menerjemahkannya ke dalam bahasa Inggris; atau juga mengadaptasi cerita tradisional yang pernah Anda dengar/baca (seperti Snow White, Pinocchio, dan lain-lain). Setelah kelompok bersepakat, mulailah membuat draf teks Anda.
    Jangan lupa memberikan perhatian pada tata bahasa, kosakata, dan fitur-fitur bahasa lainnya yang sesuai untuk teks Naratif ragam tulis. Sebagaimana dalam siklus I, dalam siklus II ini Anda juga dianjurkan memberi gambar, hiasan, dan/atau warna untuk membuat cerita Anda lebih menarik.


INDEPENDENT CONSTRUCTION
    Setelah membaca, membahas, dan membuat teks-teks Naratif, kini Anda akan mencoba membuat teks Naratif sendiri. Sebagaimana dengan jenis-jenis teks yang lain, langkah pertama Anda dalam tahap ini adalah mengadakan conferencing dengan fasilitator. Anda akan merencanakan cerita/teks naratif yang akan Anda tulis secara rinci.
    Pada dasarnya, langkah-langkah Anda sama dengan yang telah Anda lakukan dalam Joint Construction; tetapi kini Anda bekerja sendiri, dengan bimbingan fasilitator. Ikutilah langkah-langkah tersebut dengan cermat, mulai dari menentukan ide pokok, komponen struktur generik, tata bahasa, kosa kata, sampai dengan fitur-fitur bahasa yang lain. Anda  juga sebaiknya menyertakan gambar dan hiasan lain pada cerita Anda. Jika Anda mengadaptasi dari sumber lain, jangan lupa menyebutkan asal cerita tersebut.
    Pada saat Anda meminta fasilitator untuk membaca dan menyunting draf cerita Anda, bersiaplah untuk merevisinya. Jika fasilitator mengatakan cerita Anda sudah cukup baik, Anda sebaiknya memasang cerita tersebut di tempat yang telah disediakan, agar seluruh kelas dapat saling membaca dan memberi komentar atas cerita teman. Dengan demikian Anda semua telah berhasil membuat sebuah cerita yang menarik, dan yang lebih penting And adapt dapat bersikap terbuka untuk menerima kritik dan saran dari orang lain.

Refleksi:
1.    Kemukakan pendapat Anda setelah mengalami semua tahapan dalam materi teks Naratif ini.
2.    Sebagai seorang guru, bagaimanakah Anda akan mengajarkan teks Naratif pada siswa-siswa Anda dengan pendekatan Teks/Genre ini?



Bab III
EVALUASI

Setelah Anda mempelajari dan mengalami semua tahap dalam dua siklus pembelajaran Teks Naratif ini, kini giliran Anda merancang satu unit pembelajaran untuk jenis teks ini. Anda boleh mengambil dan menggunakan salah satu teks dalam materi ini, atau Anda dapat juga membuat teks sendiri atau mengadaptasi dari sumber lain.
Setelah rancangan Anda selesai serahkanlah pada fasilitator untuk dibaca dan dinilai. Diharapkan rancangan tersebut nantinya akan dapat Anda gunakan untuk mengajar di kelas.
   

APPENDIX
Cerita di bawah ini adalah yang harus dibaca oleh fasilitator pada siklus I. Persiapkan beberapa hal berikut ini sebelum Anda membaca:
1.    Siapkan daftar kata kunci seperti di bawah ini:
Bagikan kepada seluruh kelas dan biarkan mereka  mencari atau mendiskusikan arti tiap kata tersebut dengan teman . Anda juga dapat memimpin diskusi kelas dan memastikan semua peserta memahami kata-kata tersebut sebelum mereka mendengarkan ceritanya.

2.    Katakan pada para peserta bahwa mereka sebaiknya mencatat hal-hal atau kata-kata penting selama Anda membacakan cerita.
The Vain Little Mouse
    Little Mouse lived in a beautiful little house. One day, when she was sweeping the floor, she found a coin.
    She said, “With this coin, I’m going to buy a nice red bow for my hair. I’ll look beautiful!”
    She was really beautiful with the red bow in her hair. She sat next to the window so that everybody could see her.
    “Little mouse, you do look pretty,” said the donkey. “Will you marry me?”
    And she asked, “What will you do at night?”
    “I will bray like this,” said the donkey. And he brayed.
    “Oh, no, I’ll get frightened,” said the mouse.
    Then the dog asked her, “Little mouse, you do look beautiful. Why don’t you marry me?”
    “What will you do at night?” asked the mouse.
    “I will bark like this,” said the dog. And he barked.
    “Oh, no, I’ll get frightened,” said the mouse.
    Finally, the cat asked her, “Beautiful little mouse, will you marry me?”
    “And what will you at night?” asked the mouse.
    “I’ll sing like this,” said the cat. And he sang a beautiful song.
    “Yes, I will marry you,” said the mouse.
    So they get married, but on their wedding night, guess what! The cat did not sing his beautiful song. He ate the vain little mouse.
                            (Taken from Storytelling,1995)
3.    Setelah Anda membaca cerita ini dua atau tiga kali, dan Anda merasa para peserta sudah memahaminya, ajukanlah pertanyaan-pertanyaan untuk mengecek pemahaman mereka.
4.    Catatan:
a.    Akan sangat baik jika Anda juga menyiapkan flashcards tentang tokoh-tokoh dalam cerita ini, dan berdiskusi dengan peserta tentang hal-hal yang berkaitan dengan binatang-binatang tersebut, sifat-sifat sombong, perayu, dan sebagainya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pendekatan CTL hal ini disebut “Inquiry” dan/atau “Questioning”, yang gunanya untuk mempersiapkan peserta (atau siswa) untuk pembahasan teks Naratif.
b.    Pembacaan cerita merupakan modeling bagi peserta/siswa tentang intonasi, pelafalan, gerak tubuh, dan cara membaca cerita secara keseluruhan. Dengan demikian pastikan Anda memberikan model yang tepat!
c.    Anda juga dapat memberikan variasi, misalnya dengan cara menghentikan pembacaan cerita pada bagian-bagian tertentu, dan meminta peserta untuk menebak apa yang akan terjadi selanjutnya. Misalnya, setelah pertanyaan si Tikus pada keledai “What will you do at night?” Anda dapat bertanya: “So, what do you think the donkey will do?” Dan sebelum akhir cerita, biarkan mereka menebak apa yang dilakukan si Kucing pada tikus; apakah benar dia akan bernyanyi? Kalau tidak, apa yang akan dilakukannya? Jika peserta menjawab dalam bahasa Indonesia, biarkan saja dulu, tetapi doronglah mereka untuk berbahasa Inggris.
d.    Cerita-cerita lain dalam materi ini dimaksudkan sebagai tambahan pajanan (exposure) bagi peserta terhadap jenis-jenis teks Naratif misalnya fabel atau petualangan. Karena itu disebutkan bahwa Anda dapat menggunakan teks-teks lain untuk pembelajaran .

Daftar Pustaka
Derewianka, Beverly.1990. Exploring How Texts Work. Rozelle: Primary English Teaching Association.

Disney Time Annual. 1977. New York: Walt Disney Production.

Fun Plus no.05. 2002. Surabaya: P.T. Antar Surya Jaya.

Hardy, Judy and Klarwein, Damien. 1990. Written Genres in the Secondary School. Brisbane: Department of Education, Queensland, Australia.

Writing (taken from the writing skills section in www.onestopenglish.com.) Macmillan Publishers Ltd. 2003.

Zaro, Juan Jesus and Salaberri, Sagrario. 1995. Storytelling. Oxford: Macmillan Heinemann English Language Teaching.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar