BAB
I
PENDAHULUAN
A. Masalah
Penyakit malaria
adalah penyakit menular yang banyak di derita oleh
penduduk di daerah tropis dan
subtropis. Penyakit malaria banyak
ditemukan pada penduduk yang
tinggal di daerah rawa. Vektor yang
berperan dalam penularan penyakit
malaria adalah nyamuk anopheles.
Plasmudium yang menyebabkan
penyakit malaria berasal dari spesies
Plasmodium
falciparum, Plasmodium vivax, Plasmodium ovale dan
Plasmodium
malaria (Hiswani,
2004).
Pemeriksaan
laboratorium untuk menegakkan diagnosa penyakit
malaria dapat dilakukan dengan
berbagai metode. Salah satu metode yang
digunakan untuk menemukan jenis
dan stadium dari parasit penyebab
malaria adalah sediaan darah
malaria.
Metode standar
diagnosis malaria berdasarkan pada hasil pembacaan
sediaan darah tipis dan sediaan
darah tebal menggunakan mikroskop setelah
sediaan darah diwarnai
menggunakan larutan Giemsa dengan menggunakan
konsentrasi tertentu. Kemampuan
seorang analis baik dalam membuat
sediaan darah, mewarnai dan
memeriksanya sangat menentukan
ditemukannya parasit malaria.
(Depkes, 1999)
Sediaan darah malaria dapat
dibuat dalam 2 bentuk, yaitu sediaan
darah tipis dan sediaan darah tebal. Ada tidaknya
plasmodium pada sediaan
darah dipengaruhi oleh stadium
yang sedang terjadi pada penderita. Stadium
itu meliputi Stadium dingin dan
stadium demam. Demam disebabkan oleh
pecahnya sizon darah yang telah
matang dan masuknya merozoit darah
kedalam aliran darah. (Hiswani,
2004).
B. Rumusan
Masalah
Diagnosa penyakit malaria dapat
diperiksa dengan sediaan yang
dibuat dalam waktu yang berbeda.
Dari uraian diatas maka penulis
merumuskan masalah sebagai
berikut bagaimana gambaran mikroskopis
sediaan malaria yang diambil dari
waktu yang berbeda.
C. Dugaan
Sementara
1. Dugaan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah
untuk mengetahui gambaran
mikroskopis Plasmodium sp pada
sediaan yang diambil dengan waktu
yang berbeda.
2. Dugaan Khusus
a. Mengetahui gambaran
mikroskopis sediaan malaria yang diambil
pada saat penderita tidak demam.
b. Mengetahui gambaran
mikroskopis sediaan malaria yang diambil
pada saat penderita demam.
c. Membandingkan gambaran
mikroskopis sediaan malaria yang
diambil pada saat penderita demam dan tidak demam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar