Sains adalah produk dan proses. Sebagai produk, sains
adalah pengetahuan yang terorganisir dengan baik mengenai dunia fisik alami.
Sebagai proses, sains mencakup kegiatan menelusuri, mengamati dan melakukan
percobaan. Kegiatan bermain sains sangat penting diberikan untuk anak usia dini
karena multi manfaat, yakni dapat mengembangkan kemampuan:
Eksplorasi dan investigasi, yaitu kegiatan untuk
mengamati dan menyelidiki objek serta fenomena alam
Mengembangkan ketrampilan proses sains dasar, seperti
melakukan pengamatan, mengukur, mengkomunikasikan hasil pengamatan, dan
sebagainya.
Mengembangkan rasa ingin tahu, rasa senang dan mau
melakukan kegiatan inkuiri atau penemuan.
Memahami pengetahuan tentang berbagai benda baik ciri,
struktur maupun fungsinya.
Berikut ini disajikan contoh kegiatan sains untuk anak usia dini:
Berikut ini disajikan contoh kegiatan sains untuk anak usia dini:
Bidang Pengembangan : kemampuan dasar kognitif
Tingkat Capaian Perkembangan : siswa dapat mengenal
berbagai konsep sederhana dalam kehidupan sehari-hari
Capaian Perkembangan : siswa dapat mengenal konsep sains
sederhana
Jenis Kegiatan:
1. Penggabungan
Warna
Indikator
Siswa dapat membedakan warna primer
(merah, kuning, biru)
Siswa dapat menyebutkan warna baru hasil penggabungan (warna sekunder)
Siswa dapat member contoh benda yang berwarna merah, kuning, biru, hijau, oranye dan ungu
Siswa dapat menyebutkan warna baru hasil penggabungan (warna sekunder)
Siswa dapat member contoh benda yang berwarna merah, kuning, biru, hijau, oranye dan ungu
Alat dan bahan:
Plastik mika berwarna merah, kuning
dan biru
Kertas HVS putih
Steples
Cara kerja:
Letakkan kertas HVS putih di atas
meja dan tempelkan mika kuning di atas kertas HVS. Kemudian tempelkan mika biru
di atas mika kuning. Apa yang terjadi?
Dengan langkah sama, tempelkan mika
merah di atas mika kuning. Apa yang terjadi?
Sekarang, tempelkan mika merah di atas mika biru. Apa yang terjadi?
Sekarang, tempelkan mika merah di atas mika biru. Apa yang terjadi?
2. Penggabungan
Warna
Indikator:
Siswa dapat membedakan warna primer (merah, kuning,
biru)
Siswa dapat menyebutkan warna baru hasil penggabungan (warna sekunder)
Siswa dapat member contoh benda yang berwarna merah, kuning, biru, hijau, oranye dan ung
Siswa dapat menyebutkan warna baru hasil penggabungan (warna sekunder)
Siswa dapat member contoh benda yang berwarna merah, kuning, biru, hijau, oranye dan ung
Alat dan bahan:
Gelas aqua (9 buah), Air, Pewarna makanan merah,
kuning, biru
Cara kerja:
Isi 3 gelas aqua dengan air bening (tidak berwarna)
Teteskan pewarna merah ke dalam gelas pertama, kuning ke
dalam gelas kedua dan biru ke dalam gelas ketiga. Apa yang terjadi?
Bagilah cairan berwarna merah, kuning dan biru tadi
masing-masing menjadi tiga.
Campukan cairan merah dengan kuning, apa yang terjadi?
Campurkan cairan merah dengan biru, apa yang terjadi?
Campurkan cairan kuning dengan biru, apa yang terjadi?
Konsep
Warna primer : warna dasar, yaitu merah, kuning, biru
Warna sekunder : hasil pencampuran warna primer
Merah + kuning = oranye
Merah + biru = ungu
Kuning + biru = hijau
3. Magnet
Indikator:
Siswa dapat membedakan benda yang
disebut magnet dan benda bukan magnet
Siswa dapat membedakan benda-benda yang dapat ditarik oleh magnet dan yang tidak dapat ditarik magnet.
Siswa dapat membedakan benda-benda yang dapat ditarik oleh magnet dan yang tidak dapat ditarik magnet.
Alat dan bahan :
Magnet, Penggaris, Gunting, Permen, Pensil, Kertas,
Peniti, Paku kecil, Klip Kertas, Penghapus
Cara kerja
Dekatkan magnet dengan benda-benda di atas satu per
satu sambil berteriak “Kamu kena…..”
Amati apa yang terjadi? Jika benda tidak dapat ditarik
magnet, semua berteriak “Huuuu……”
4. Sulap Bunga
Indikator:
Siswa dapat mengenal salah satu sifat air, yaitu dapat masuk ke dalam pori-pori yang halus
Siswa dapat mengenal salah satu sifat air, yaitu dapat masuk ke dalam pori-pori yang halus
Alat dan bahan:
Kertas marmer, Pensil warna atau krayon, Gunting,
Mangkok yang bagian mulutnya lebar, Air
Cara kerja
Gambarlah pola bunga pada kertas marmer seperti gambar
di bawah, kemudian warnai.
Guntinglah bagian tepinya.
Guntinglah bagian tepinya.
Lipatlah “mahkota bunga” sehingga seperti bunga yang
sedang kuncup.
Isilah air ke wadah mangkok hingga tiga per empat
Isilah air ke wadah mangkok hingga tiga per empat
Letakkan bunga teratai kertasmu secara perlahan di
atas permukaan air. Perlahan tetapi pasti, bunga terataimu akan mekar.
Konsep
Kertas memiliki pori-pori yang sangat halus yang terletak di antara serat kertas sehingga tidak terlihat oleh mata kita.
Kertas memiliki pori-pori yang sangat halus yang terletak di antara serat kertas sehingga tidak terlihat oleh mata kita.
Air memiliki kemampuan masuk ke pori-pori kertas.
Kemampuan ini disebut daya kapilaritas.
Masuknya air ke pori-pori kertas menyebabkan serat
kertas mengembang termasuk bagian lipatan kertas. Inilah yang menyebabkan bunga
terataimu menjadi mekar.
5. Kapur Barus
Lompat
Indikator:
Siswa dapat mengenal posisi benda dalam air (tenggelam, terapung, melayang)
Alat dan bahan:
Siswa dapat mengenal posisi benda dalam air (tenggelam, terapung, melayang)
Alat dan bahan:
Kapur barus berbentuk bola, Cuka, Soda kue, Air, Botol
selai, Sendok
Cara kerja :
Isilah botol selai dengan air hingga tiga per empat
bagian.
Tuangkan dua sendok cuka dan dua sendok soda kue,
kemudian aduk sampai merata.
Ketuk-ketukkan kapur barus ke meja sehingga permukaannya
yang halus menjadi kasar.
Masukkan kapur barus ke dalam botol selai. Apa yang
terjadi?
Konsep
Pertama kali kapur barus akan tenggelam karena lebih
berat dibandingkan air. Kemudian akan tampak gelembung-gelembung di permukaan
kapur barus. Gelembung tersebut adalah gas karbon dioksida yang dihasilkan
larutan campuran cuka dan soda kue. Sifat gas karbon dioksida adalah lebih
ringan dibandingkan air. Karena gas ini menempel pada kapur barus, maka kapur
barus akan tampak seperti berlompatan.
6. Telur Ajaib
Indikator:
Siswa dapat mengenal posisi benda dalam air (tenggelam, terapung, melayang)
Alat dan bahan:
Siswa dapat mengenal posisi benda dalam air (tenggelam, terapung, melayang)
Alat dan bahan:
Telur ayam mentah, Air, Garam, Gelas kaca bening
Cara kerja:
Isilah gelas dengan air hingga tiga per empat bagian.
Masukkan telur, tomat dan wortel ke dalam gelas. Apa
yang terjadi?
Masukkan garam ke dalam gelas. Apa yang terjadi?
Konsep
Telur di dalam air akan tenggelam karena telur lebih berat dari pada air.
Telur di dalam air akan tenggelam karena telur lebih berat dari pada air.
Telur di dalam larutan garam akan melayang karena
telur sama berat dengan larutan garam.
6. Paru-paru
Plastik
Indikator:
Siswa dapat mengenal cara kerja
paru-paru (bernafas)
Siswa dapat mempraktikkan gerakan
nmenarik nafas dan membuang nafas
Alat dan bahan:
Botol air mineral bekas, Sedotan, Balon karet, Pisau
kertas, Lilin mainan, Double tip
Cara kerja:
Potonglah bagian tengah botol
plastik.
Ikatkan sebuah balon di salah satu
ujung sedotan, kemudian lingkari mulut botol dengan lilin mainan.
Masukkan sedotan melalui mulut botol
dan gunakan lilin untuk menutup sela-selanya.
Potonglah balon kedua, kemudian pasang menutupi dasar botol. Paru-paru plastic sudah jadi.
Potonglah balon kedua, kemudian pasang menutupi dasar botol. Paru-paru plastic sudah jadi.
Jika balon di dasar botol ditarik,
balon di dalam botol akan mengembang.
Jika balon di dasar botol dilepaskan, balon di dalam botol akan mengempis.
Jika balon di dasar botol dilepaskan, balon di dalam botol akan mengempis.
7. Cetakan Daun
Gugur
Indikator :
Siswa dapat membedakan bermacam-macam bentuk daun (……
macam)
Siswa dapat menyebutkan bentuk daun (melebar,
memanjang, menjari)
Siswa dapat menyebutkan warna daun
Alat dan bahan:
Berbagai bentuk daun-daun gugur, Alumunium foil tipis,
Penghapus, Karton, Lem
Cara kerja:
Letakkan daun-daun dengan rata di atas meja.
Tutupi tiap helai daun dengan alumunium foil tipis.
Gosok-gosokkan penghapus maju mundur secara perlahan
alufoil sampai motif daun tercetak di sana.
Untuk memajangnya, rekatkan tiap alufoil bermotif daun
pada kertas karton, dan rekatkan daun di sebelahnya.
Sumber Bacaan:
Abadi Prayitno, Amelia Piliang. 2009. Yuk, Bermain
Sains Bersama Ayah dan Ibu. Jakarta. Dian Rakyat.
Charner Kathy, et.al. 2005. Brain Power: Aktivitas Berbasis
Minat Anak (terj.). Erlangga for Kids.
Yulianti, D. 2010. Bermain Sambil Belajar Sains di
Taman Kanak-kanak. Jakarta. Indeks.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar