TUGAS
METODE
PENGEMBANGAN KOKNITIF
Dosen
Pengampu :
“MENGENALKAN
ANGKA DENGAN KONSEP
MACAM-MACAM
GARIS”
Disusun
Oleh :
1.
Rumisih : 09261567
2.
Wiwik Kurniati : 09261572
3.
Widya Wulandari : 09261745
UNIVERSITAS
TERBUKA SEMARANG
Tahun
ajaran 2011/2012
A.
Pendahuluan
Perkembangan
kognitif anak merupakan perkembangan yang berkaitan dengan kecerdasan anak yang
diperlihatkan melalui kemampuan mengingat, mengenal dan memahami berbagai
obyek. Kemampuan untuk mengerti atau memahami berbagai obyek ini sangat
penting, karena hal itu akan menentukan jenis penyesuaian pribadi dan sosial
yang dilakukan anak. Anak akan mudah menyesuaikan pribadi dan sosialnya jika
mereka memiliki pengertian dan pemahaman yang cukup banyak tentang orang, peristiwa
atau benda.
Pemahaman
atau pengertian anak dapat berkembang diperoleh dari hasil kematangan
intelektual dan dari pengetahuan yang diperoleh anak dalam periode yang cukup
panjang. Kemampuan untuk dapat memahami atau mengerti mengandung proses
berpikir. Menurut Siti Rahayu Haditono (1982) proses berpikir sampai anak
berjalan mengikuti urutan sebagai berikut:
- Bayangan (image). Hal ini biasanya dijumpai pada anak usia 4 tahun. Image merupakan representasi pertama suatu kejadian. Image hanya merupakan kesan-kesan tertentu yang kebetulan melekat pada ingatan. Hal ini bisa terjadi dengan melihat atau mendengar sesuatu. Apa yang diingat tadi adalah kesan-kesan tertentu.
- Simbol: adalah suatu bentuk representasi lain. Disini tidak hanya berkisar pada bunyi yang khas atau bau yang khas dengan artinya yang khas. Simbol justru melebihi kejadian yang khas dan menunjuk pada sesuatu yang lain daripada hal yang sesungguhnya.Misalnya seorang anak yang sedang main dos korek api seakan itu sebuah mobil. Kelak anak akan mengerti bahwa simbol-simbol, seperti tanda lalu lintas, merupakan penunjuk bagi hal sesuatu yang lain.
- Konsep atau pengertian. Mulai usia pra sekolah timbulah pada anak kebutuhan untuk mengatur kesan-kesan dan kejadian-kejadian, menemukan hubungan-hubungan, relasi sebab akibat. Hal ini merupakan langkah penting untuk kearah kesadaran akan aturan.Bertambah banyaknya cara berfikir dalam pengertian nampak, misalnya dalam bermain anak menemukan bahwa ciri suatu kendaraan roda dua adalah selalu adanya dua roda. Kalau disini hari Minggu maka dimana-mana juga hari Minggu. Anak semakin mengerti bahwa pengertian merupakan suatu kumpulan yang sifatnya umum.
- Aturan: adalah suatu hubungan antara dimensi dua pengertian atau lebih. Ada aturan yang formal dan ada aturan yang tidak formal. Contoh aturan formal ”air adalah basah dan api adalah panas” Contoh aturan tidak formal ” kue-kue adalah manis”. Atura-aturan formal berdasarkan hukum alam sedangkan aturan tidak formal berdasarkan pengalaman atau perjanjian.
Tahap-tahap
perkembangan daya pikir yang dikemukakan oleh Jean Piaget meliputi tahap:
a. Tahap sensori
motor.
Tahap
ini terjadi pada usia sekitar lahir sampai dengan 2 tahun. Pada tahap ini anak
belajar melalui indra dan gerakan serta berinteraksi dengan lingkungan fisik.
Melalui bergerak, meraba, memukul, menggigit dan memanipulasi obyek-obyek
secara fisik anak belajar mengenal sifat ruang, waktu, lokasi, ketetapan, dan
sebab akibat. Perilakunya masih pra verbal. Anak memahami obyek disekitarnya
melalui sensori dan aktivitas motor serta gerakkannya.
b. Tahap
praoperasional (2 – 7 th)
Pada
tahap ini pemikiran anak masih didominasi oleh hal-hal yang berkaitan dengan
aktivitas fisik dan persepsinya sendiri, sekalipun tidak selalu apa yang ada
dalam pikirannya ditampilkan lewat tingkah laku nyata seperti pada periode
sebelumnya. Menurut Siti Rahayu Haditono (1982), stadium pra operasional
dimulai dengan penguasaan bahasa yang sistematis, permainan simbolik, imitasi,
serta bayangan dalam mental. Semua proses ini menunjukkan bahwa anak sudah
mampu untuk melakukan tingkah laku simbolik.
c. Tahap operasi
kongkret (7 – 11 th)
Pada
tahapan ini yang dapat dipikirkan oleh anak masih terbatas pada benda-benda
kongkret yang dapat dilihat dan diraba, benda-benda yang tidak jelas, yang
tidak tampak dalam kenyataan masih sulit dipikirkan oleh anak. Kesulitan
matematika karena upaya untuk mengajarkan anak yang masih dalam tahapan operasi
kongkret dengan materi yang abstrak
d. Tahap Operasi
formal (Diatas 11tahun)
Dalam
tahap ini anak mampu mempertimbangkan semua kemungkinan dalam memecahkan
masalah dan mampu menalar atas dasar hipotesis dan dalil. Dampaknya anak dapat
meninjau masalah dari berbagai faktor saat memecahkan masalah. Pemikiran anak
menjadi lebih kongkrit dan fleksibel dan mereka mampu menggabungkan informasi
dari sejumlah sumber yang berbeda.
A.
PERMASALAHAN
Pengenalan
angka pada anak usia dini sangat penting, dan harus dengan yang nyata/ contoh
nyata misalnya satu (I) maka kita harus menunjukkan benda hanya I saja, tapi
ditempat kami banyak anak yang kurang bisa menangkap materi atau pembahasan
angka dengan konsep ini. Maka kita harus bisa mengubah cara bagaimana caranya
menyampaikan materi angka kepada anak-anak dengan cara mudah dan bisa diingat
anak dengan cepat.
B.
PEMBAHASAN
Kami
sebagai pendidik anak harus banyak memiliki ide dan kraetif dalam menyampaikan
materi. Maka untuk menyampaikan materi angka kepada anak-anak kami menggunakan
konsep macam-macam bentuk garis. (lurus, bobok, lengkung dan miring).
Misal : Angka 1 Kita bisa
menyampaikan dengan bentuk garis lurus atau I = garis
lurus.
:
Angka 2 dibentuk dari garis lengkung, lurus dan bobok 2 = 2
:
Angka 3 dibentuk dari garis lengkung 3 = 3
:
Angka 4 dibentuk dari garis miring, bobok dan lurus 4 = 4
:
Angka 5 dibentuk dari garis bobok, lurus dan lengkung 5 = 5
Dengan cara ini ternyata anak-anak cepat bisa mengingat angkla dan
memudahkan kita dalam menyampaikan materi karena kita tidak perlu menggunakan
media, cukup menggunanakan bentuk garis.
C.
METODE TANYA JAWAB
Dalam
menyampaikan materi kita menggunakan metode tanya jawab. Dengan metode ini kita
bisa langsung berkomikasi dengan anak-anak dan langsung bisa menanyakan konsep
angka.
Misal angka 1 dibentuk dari
apa ?
Angka 2 dibentuk dari garis apa ?
Metode ini sangat efektif untuk menyampaikan materi pembelajaran
mengenal angka pada anak usia dini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar